TEUNGKU HAJI MUSTAFA AHMAD seorang Ulama Kharismatik Aceh yang cerdas dan kritis dan seorang intelektual Islam yang memiliki pengaruh besar di Aceh. Beliau akrab disapa dengan panggilan Abu Paloh Gadeng. Abu Paloh Gadeng lahir di Gampong Uteun Bunta, Peusangan, Bireuen, pada 27 Desember 1949.
Setelah menimba
ilmu selama 21 tahun di dayah yang dipimpin ulama besar Abu Tumin Blang Bladeh,
Bireuen, ia mendirikan Dayah Darul Huda pada tahun 1987, dayah ini terletak di Gampong Paloh Gadeng Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara kira-kira ± 2 Km. dari jalan Medan – Banda Aceh.
Sebelumnya Dayah ini didirikan terlebih dahulu tokoh masyarakat Gampong Paloh Gadeng mengadakan musyawarah, hasilnya mereka bersepakat untuk pergi ke Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen dengan tujuan adalah, yang pertama mereka (tokoh Masyarakat) meminta izin kepada Tgk. H. M. Amin Mahmud (Abu Tumin) untuk mereka dirikan satu Dayah di Gampong Paloh Gadeng, yang kedua meminta kepada Abu Tumin untuk memberikan salah seorang dewan guru yang senior untuk dijadikan sebagai Pimpinan Dayah Tersebut dan Abu Tumin mendukung sepenuhnya dan menunjukkan Tgk. H. Mustafa Ahmad sebagai pimpinan Dayah sekaligus memberikan izin kepada tgk. H. Mustafa Ahmad untuk memimpin Dayah tersebut.
Dengan demikian status Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda Paloh
Gadeng diketegorikan termasuk cabang dari Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh.
Itu sebabnya, ulama yang disegani ini disapa Abu Paloh Gadeng.Dayah Abu Paloh Gadeng saat ini memiliki seribuan santri putra dan putri. Dayah yang telah mencetak ratusan kader ulama, memiliki asrama putra dan putri.
Dari
perkawinannya dengan Ummi Saifiatuddin, beliau dikarunia delapan orang putera dan puteri, yaitu
Zunuwanis, Rahmah, Marhamah, Muhammad Nazir, Baidarus, Wardah, Ihsan Maulana
dan Maisarah. Anak-anak beliau juga menimba ilmu di dayah Abu Tumin.
Abu Paloh
Gadeng menamatkan pendidikannya di Pendidikan Guru Agama Muhammadiyah Bireuen. Beliau
juga pengurus Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara. Mulanya, menjabat
Wakil Ketua MPU, lalu terpilih menjadi ketua MPU pada tahun 2008.
Selain MPU, beliau
juga Ketua Persatuan Tarbiyah Islam
(Perti) Aceh sejak 17 tahun lalu.
Seperti dari situs serambiimekkah.blogspot.com, ada tiga perkara penting yang
pernah disampaikan oleh Abu Paloh Gadeng untuk kita dalam menuntut ilmu
diantara:
1-Mencintai
ilmu
2-Menghormati
sumber ilmu(Quran,hadits dan kitab ulama)
3-Menghormati
pemilik ilmu (guru)
Kemudian untuk
para guru beliau juga berpesan, "Sayangi murid kalian, jangan musuhi
mereka"
Selain Abu Paloh Gadeng pada suatu kesempatan pernah mengatakan, "Keadaan ummat saat ini dihadapkan pada tiga persoalan hidup yaitu, Narkoba, Kriminal, dan pengaruh Judi dan Game Online. Judi dan game online sama-sama diharamkan oleh kalangan ulama Aceh. Oleh sebab itu ada dua penyebab, yaitu : yang mengarah pada judi dan kedua, memang itu adalah judi", hal ini disampaikan Abu Paloh Gadeng ketika menjawab RRI tentang persolaan ummat di era kecanggihan teknologi dan era globalisasi saat ini.
Setelah berbagah kiprah
dan amal ‘ubudiahnya untuk umat, maka wafatlah beliau pada hari Rabu 16
Desember 2020, beliau menghembuskan nafas terakhir di RSUD Zainoel Abidin, Banda
Aceh. Di masa hidupnya, Abu Paloh Gadeng juga sempat dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan,
termasuk dibawa ke Malaysia, untuk mengobati penyakit yang menggerogoti
kesehatan beliau.
Semoga segala amalnya diterima disisi Allah SWT. Aamiin...
Baca Juga : Abu Daud Teupin Gajah, Sosok Ulama Tak Kenal Lelah Dalam Membimbing Umat
No comments:
Write komentarTinggalkan Komentar!