ACEH merupakan Daerah yang dijuluki NEGERI DARAH PAHLAWAN, nama ini sangat patut digelari teradap Aceh karena puluhan tahun terjadi pertempuran terus menerus selama 73 tahun lamanya di Aceh, bahkan merupakan perang terlama di Nusantara, selain itu ada pakar sejarah yang mengakui sebagai daerah yang mengalami perang terlama di dunia.
Maka oleh sebab itu, Aceh banyak lahir tokoh-tokoh
pejuang dan melakukan perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda. Sebut
saja Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Teungku
Chik Ditiro dan lain sebagaiya.
Bahkan perlawananpun terjadi di Barat Selatan Aceh,
Tepatnya di Aceh Selatan juga banyak melahirkan tokoh pejuang, diantaranya Raja
Angkasah, Teuku Cut Ali dan Panglima Rejo Lelo.
Pejuang dari Aceh Selatan mungkin dalam buku sejarah banyak menuliskan tentang
Raja Angkasah dan Teuku Cut Ali dan hampir tidak ada tulisan mengenai Pejuang
dari tanah Kluet yaitu Panglima Rejo Lelo? Bahkan banyak orang tak mengenal
tentang tokoh pejuang kluet yang gagah berani menghadapi dan berhasil
menewaskan Kapten Paris atau Pang Barat seorang prajurit Elit marsose Belanda.
Lantas, Siapakah Panglima Rejo Lelo?
Sejenak di Tempat Peristirahatan terakhir Sang
Panglima Rejo Lelo beserta 20 orang Para Pengikutnya yang Gugur mempertahankan
Kedaulatan Bangsa ini pada tahun 1926.
Mereka ada 20 orang
yang gugur pada hari yang sama, setelah mendapat serangan kedua dari
pihak Marsose Belanda.
Mengutip tulisan Tgk. Ilham Mirsal S.Pd.i , MA
dilaman facebooknya “Ayah Ilham”
menyebutkan:
Pada penyerangan pertama, Pihak Raja Lelo menyergap
rombongan Belanda yang sedang menuju ke pedalaman Kluet Timur, pasukan Belanda
kala itu sedang memburu pasukan Muslimin dibawah pimpinan Teuku Cut Ali.
Pasukan Belanda dan tentara gabungan nya dipimpin Oleh
Kapten Paris, orang Aceh Menyebutnya (Pang Barat). Karena dia Orang Barat
berbadan besar serta berkulit putih, postur tubuh hampir 3 kali lipat kebanyakan
orang Asia.
Pang Barat (Kapten Paris) dikenal kuat, kebal serta
kejam, ia merupakan tentara penakluk, dimana wilayah yang sulit ditaklukkan
oleh pasukan lain, maka ia diutus untuk menakluk nya.
Kapten Paris sudah banyak mendapatkan penghargaan dari
Pemerintah Belanda karena keberhasilan nya, ia tidak pernah dikalahkan oleh
siapa pun.
Untuk itu ia diutus untuk menyerang Pasukan Teuku Cut
Ali yang dikenal kuat dan sulit di Taklukkan.
Pada perjalanan mengejar pasukan Muslimin ini, mereka melintasi wilayah Kerajaan Kluet, yakni kerjaan Lelo Kluet Timur. Dalam perjalanan, mereka disergap oleh Pasukan Rejo Lelo, dan pasukan Rejo Lelo berhasil membunuh sang kapten Paris yang dikenal kuat tersebut.
Inilah prestasi besar Panglima Rejo Lelo yang seakan
luput dari sejarah bangsa ini, sudah banyak dilupakan oleh generasi muda
sekarang, dimana kapten Paris yang tidak bisa dilumpuhkan oleh siapa pun, tapi
tamat ditangan Rejo Lelo.
Atas kematian Kapten Paris ini, para tentara kerajaan
Lelo meluapkan kegembiraan nya, seakan menari riang dan gembira bukan main.
Namun naas, ketika itu datang serangan kedua yang
diluar prediksi nya, Pasukan Belanda menembak membabi buta, menewaskan 20
pahlawan Bangsa, diantaranya Panglima Rejo Lelo, Datuk Rejo Lelo, Adik Ayang
Rejo Lelo serta pasukan setia lainnya.
BACA JUGA : Sejarah Bupaleh, Sebagai Bukti Ada Jejak Ulama dan Habaib Di Kuala Ba'U Aceh Selatan
Tahun 1926, Akhir perjuangan mereka, tapi jasa dan
pengorbanan nya terus hidup sampai saat ini, kita hidup di Negara yang mereka
pertahankan dengan Darah serta nyawa.
Terimakasih para pahlawan kami, insyaallah kelak
Jannah NYA sebaik-baik pembalasan untuk mu para Syahidin.
No comments:
Write komentarTinggalkan Komentar!