Sekilas Tetang 5 Masjid Ba'lawi di Dunia.
Kabar Wafatnya Ulama Kharismatik Aceh, Sayyid.
Al-Habib Muhammad bin Achmad al-Attas di Simpang Ulim Aceh Timur sangat besar
kaitannya dengan Masjid Ba’lawi yang beliau bangun di akhir hayatnya.
Kabar masjid menjadi senter, namun sebagian dari kita
tidak mengetahui apa maksud masjid Ba’alawi yang sering dikabarkan sebagai
masjid Ba’lawi ke-5 di dunia.
Masjid ini bukan saja viral karena di bangun oleh satu
orang, seperti Masjid Haji Keuchik Leumik di Banda Aceh, atau Masjid Al-Hanif
Cemara Medan yang dibangun oleh H. Anif.
Potret Kemegahan dan Keindahan Masjid Agung Istiqamah Tapaktuan
Tapi masjid Ba’alawi punya akar sejarah panjang dengan
berbagai filosofis lahirnya masjid tersebut.
Untuk itu kami coba menyampaikan sedikit informasi
terkait Masjid Ba’alawi yang ada di dunia, namun sebelumnya kita kembali pada
sejarah Ba’alawi itu sendiri.
Ba’alawi adalah penisbahan nama marga keteurunan
Rasulullah yang Hijrah ke Yaman sekitar tahun 319 H.
Yaman tempoe Duloe hanya di huni oleh dua suku saja,
pertama Suku Arab asli Yaman keturunan Nabi Nuh as, dan Suku Ba’alawi Keturunan
Rasullaullah yang Hijrah Ke Yaman pada abad ke-3.
Kemudian nama ini terkenal pada sebuah tarekat sufi
Islam Sunni, tarekat ini didirikan oleh Imam Muhammad bin Ali Ba’alawi,
bergelar al-Faqih al-Nuqaddam (lahir di Tamrin Yaman 574 H / 1178 M – wafat 653
H / 1256 M).
Kiprah Abu Paloh Gadeng, Ulama Intelektual Islam Yang Berpengaruh Di Aceh
Tarekat ini berkembang pesat di tangan Imam Abdullah
bin Alawi al-Hadad, penyebaran terbesar tarekat ini di Yaman, Indonesia,
Singapura, Kenya, Tanzania, India, Pakistan, Hijaz dan sebahagian Uni Emirat
Arab.
Jadi, masjid Ba’alawi adalah sebuah masjid yang
penamaannya dinisbahkan pada suku keturunan Rasullah yang menetap di Tamrin
Yaman di sebelah Timur kota Tamren.
Masjid ini dibangun oleh regenerasi Ba’lawiyah yang
ada di dunia, setidaknya terdapat 5 buah bangunan masjid Ba’lawi saja yang ada
di dunia, Pertama Masjid Ba’lawi Tamren, Yaman, Kedua Masjid Ba'lawi Riadhah
Yaman, Ketiga Masjid Ba’lawi Singapura, Keempat Masjid Jamik Ba'lawi Jambi
Indonesia, dan terakhir Masjid Ba’lawi di Aceh Timur Indonesia.
Berikut sekilas tetang Masjid Ba’alawi
1. 1. Masjid Ba’alawi Tamren, Yaman.
Masjid Ba’lawi Pertama Terletak disebalah Timur Kota
Tamren Yaman, didirikan pada abad ke 6 H, oleh al-Imam Ali bin Alwi Kholil
Qosam, kemudian dilanjutkan oleh al-habib Abdullah Ba’lawi bin Alwi al-Ghuyur
bin Faqihul Muqaddam.
Habib abdullah dikenal sangat dermawan, beliau
mewakafkan seluruh hartanya, tanah miliknya, kebun kurma, uang, emas dan
dirham, yang bernilai milyaran untuk membangun dan kemaslihatan masjid Ba’lawi
ini.
Karena itu masjid ini sangat makmur dari awal sejarah
berdirinya, harta sang Habib digunakan untuk pengembangan masjid, masjid
Ba’lawi Tamren juga memfasilitasi orang-orang hijrah, penziarah, dan santri
yang dalam perjalanan mushafir ilmu, dengan menyediakan fasilitas dan makanan
di bagian pojok Masjid.
Masjid ini juga menampung para miskin yang tidak ada
tempat tinggal, karena itu masjid ini sangat banyak dikunjungi oleh masyarakat,
dan menjadi sebuah masjid tempat beramal dan belajar para wali, di masjid ini
banyak lahir ulama-ulama yang belajar agama dari berbagai ulama dunia yang
datang kemasjid ini.
2. 2. Masjid Ba'lawi Huraidha Yaman
Mengenai Masjid Ba'lawi Huraidha Yaman kami
belum menemukan referensi atau penjelasan yang jelas, namun jika para pembaca
ada yang mengetahui boleh tulis komentarnya dibawah.
3. 3. Masjid Ba’lawi Bukit Timah Singapure.
Masjid Ba’lawi Ketiga terdapat di Singapure, didirikan
oleh al-Habib Muhammad bin Salim bin Ahmad bin Hasan al-Attas pada tahun 1952
di Bukit Timah Singapur, sekarang dipimpin oleh Imam Besar al-Habib Hasan
al-Attas.
Sejarah awal berdirinya Masjid ini dibangun dengan
tujuan sebagai tempat ibadah sebuah universitas, namun terakhir universitas ini
ditutup, akhirnya masjid Ba’lawi Bukit Timah ini di buka untuk umum.
Uniknya fasilitas masjid ini bukan saja di buka untuk
kalangan Muslim, tapi setiap suku agama dibolehkan berkunjung kemasjid ini,
selain tempat ibadah masjid ini juga sebagai Museum yang mengoleksi buku klasik
peninngalan Islam, dan Masjid Ba’lawi Singapure ini sudah menjadi ikon
kerukunan umat beragama di Singapure.
Jadi tidak heran jika para mushafir atau pelacong yang datang ke negeri Singapure, baik urusan
bisnis atau berwisata, memilih Masjid Ba’lawi ini sebagai tempat penginapan
sementara, termasuk para pelaku bisnis dari agama Kristen, Hindu dan sebagainya
datang ke masjid ini.
4. 4. Masjid Jamik Ba'lawi Jambi, Indonesia
Masjid Ba'alawi Ke-Empat terdapat di Jambi, Tepatnya
di Kelurahan Tahtul Yaman, Arab Melayu, Kec. Pelayangan, Jambi Kota Seberang. Masjid
ini didirikan Oleh al-Habib Husein bin Ahmad Baraqbah atau di Jambi lebih
dikenal dengan sebutan Tuanku Keramat Tambak.
Beliau merupakan peletak Peradaban pertama Jambi
sekitar abad 17 M, (sebagian pakar abad 18). Beliau hijrah dari Tarim Hadramaut
Yaman. Berasal dari Kampun Ba'lawi sebelah Timur Kota Tamrin. Selain tempat
ibadah, awalnya masjid ini digunakan sebagai madrasah dan pusat penyebaran
syariat Islam Jambi abad 17-18 M.
Masjid ini memiliki luas tanah 2.124m, dengan luas
bangunan 441m, dapat menampung 400 orang jamaah. Masjid ini sekarang menjadi
salah satu pusat wisata religi Jambi, Pemerintah setempat sangat berkomitmen
menjaga peninggalan sejarah ini. Merawat serta menjaga nilai religius yang akan
diwariskan kepada generasi berikutnya.
5. 5. Masjid Ba’lawi Simpang Ulim Aceh Timur
Masjid Ba’lawi Kelima di dunia terletak di Desa Pucok
Alue Dua, Kecamatan Simpang Ulim Aceh Timur Indonesia, di sebuah Provinsi
paling Barat di Indonesia, masjid ini didirikan oleh Sayyid. Al-Habib Muhammad
bin Achmad al-Attas, Beliau adalah seorang ulama kharismatik Aceh.
Masjid ini seyokyanya diresmikan oleh al-Ustaz. Prof.
Dr. Abdusomad, MA, atau yang lebih akrab disapa UAS, seorang da’i Internasional
asal Riau Indonesia pada tanggal 17 Januari 2021. Namun beliau batal datang,
karena kondisi Covid-19 yang sedang menimpa Indonesia dan dunia umumnya.
Masjid ini didirikan seorang diri oleh al-Habib
sebagai amal ibada beliau kepada Allah. Habib Muhammad dikenal shalih, sejak
kecil beliau sudah terbiasa dengan kebaikan, pada usia remaja beliau hijrah ke
Medan dan kemudian melanjutkan hijrah ke Jakarta, sampai akhirnya beliau
mengembara ketanah suci Mekkah al-Mukramah dan menetap disana selama 13 Tahun.
Di usia senja beliau memutuskan kembali ketanah
kelahiranya Simpang Ulim Aceh Timur, dengan sebuah semangat ingin mendirikan
sebuah Masjid Ba’lawi kelima setelah Singapure, Yaman, dan Jambi.
Kedatangan beliau ke Aceh mendapat sambutan hangat
dari berbagai kalangan, hampir semua ulama, para Pinpinan Dayah dan tokoh Aceh
datang menjumpai beliau, setelah para tamu datang beliau menunjukkan masjid
yang sedang baliau bangun, dan meminta untuk shalat disana, jadi siapa saja
yang datang bersilaturahmi dengan beliau pasti melaksanakan shalat di Masjid
Ba’lawi ini.
Beliau tidak pernah meminta bantuan kepada siapa pun,
termasuk kepada pemerintah, karena itu, untuk mendukung cita-cita mulia beliau,
para jamaah selalu memasukkan sadakah ke dalam celengan masjid dengan jumlah
kecil ataupun besar, uang tersebut beliau gunakan seluruhnya untuk mempercepat
pembangunan masjid Ba’lawi miliknya.
Akhirnya, dalam waktu relatif singkat, masjid ini
selesai dengan cepat, dan diresmikan tepat satu hari sebelum beliau kembali
kepada Allah dalam usia 79 tahun (1942-2021).
Selamat jalan Guru kami, Syekh Sayyid al-Habib
Muhammad bin Achmad Al-Attas, insyallah Sorga Allah sebaik-baik tempat
pembalasan. Amin.(*)
*) Ayah Ilham atau bernama lengkap Tgk. Ilham Mirsal, S.Pd.I, MA adalah alumni dayah Madinantud Diniyah Babussa’adah Teupin Gajah, Aceh Selatan, dan menjabat sebagai wakil ketua organisasi Alumni Dayah tersebu yang dikenala dengan IKABAS (Ikatan Alumin Dayah Babussa’adah). Selain itu beliau juga merupakan salah satu dosen di STAI Tapaktuan, Aceh Selatan. Sekarang beliau sedang menempuh program pendidikan S3 di salah satu universitas di Medan, Sumatera Utara.
Tamren atau Tareem, Tgk...?
ReplyDelete