Thursday, July 4, 2019

Utoh Seuhak: 'Pada Era 90-an Tiap Orang Aceh Miliki Satu Rincong yang Dililitkan Dipinggang'

Utoh Seuhak (Tgk. Ishak Abdullah) dengan rincong berukuran 5,5 dan 6 inchi di Gampong Blang, Tanah Pasir, Aceh Utara, Rabu 3Juli 2019.
FOTO | PORTALSATU - Jamaluddin
LHOKSUKON | Budaya memakai rincong di Aceh masih terlihat umum digunakan oleh masyarakat sebelum tahun 90-an. 

Namun keadaan itu berubah setelah Aceh dilanda konflik bersenjata hingga sekarang.

"Seluruh masyarakat Aceh pada masa sebelum itu paling tidak, masing-masing memiliki satu rincong di pinggangnya," kata salah seorang ahli pembuatan rincong, Utoh Seuhak (Tgk. Ishak Abdullah) di Gampong Blang, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara, pada 3 Juli 2019, sore.

Pembuat rencong Aceh Utara yang handal ini telah mengenal rincong sejak tahun 1968 hingga kini pun ia telah banyak mengetahui tentang seluk-beluk dan sejarah rincong. 

Ia menceritakan bahwa awal mula karirnya di bidang itu bersama Utoh Yakob Nibong (Bong). Kemudian pada tahun 1982 mulai buat sendiri.

Meski banyak jenis besi, menurut Utoh Seuhak, hanya besi putih saja yang bisa menghasilkan rincong yang kukuh, dan kuat. 

Bahan baku besi putih itu menurut katanya bisa didapat, dibeli dari para penjual besi bekas, besi bekas ex perusahaan Exxon Mobil.

Selain membuat rincong, Utoh Seuhak juga ahli membuat peudeueng on jok, dan salah satu pedang buatannya pernah dipamer di Aceh Histori Expo 2018 di Banda Aceh.

Ukuran rencong yang pernah dibuatnya paling kecil berukuran 3 inchi dijual seharga 100-150 rb dan terbesar 12 inchi seharga 1,5 juta Rupiah.

Dalam setiap pengerjaan souvenir rincong atau pedang itu, ia terkadang harus bekerja dibantu oleh Tgk. Juliadi, yakni putranya sendiri yang ahli mengukir khatt.

"Selain diminati oleh masyarakat lokal dan luar daerah, masyarakat luar negeri seperti Amerika, Prancis, dan lainnya yang kebetulan bekerja di Exxon Mobil, juga pernah memesan rincong untuk dihadiahkan buat keluarga di negara mereka masing-masing," katanya.


Sumber: Portalsatu.com

No comments:
Write komentar

Tinggalkan Komentar!