Saturday, April 13, 2019

Terkuak,10 Ramalan Syiah Kuala Tentang Aceh, Banyak Diantaranya Sudah Terbukti


Dalam sebuah riwayat cerita orang Aceh terdahulu, Syech Abdul Rauf Syiah Kuala dan Sultan Iskandar Muda pernah mendapat suatu wasiat dari Nabi Khidir A.s tepatnya di Dalam yaitu istana Koeta Radja sekarang disebut Banda Aceh.

Tgk Syech Abdul Rauf Al Singkily dan Kitab isi kitab Mandiyatul Badiyah (dok.lontar.id)

Wasiat ini termaktub dalam sebuah kitab yang diberi nama Kitab Mandiyatul Badiah. Masa itu sampai sekarang orang-orang menyebutnya dengan ramalan Syiah kuala.

Uraian dari isi ramalan Syiah kualan dibacakan oleh Tgk Ilyas Puteh dengan ejaan huruf Arab kuno, begini isi dari ramalan tersebut;

  1. Bahwa lebih kurang dalam tahun 1260 Hijriayah, Aceh akan ditimpa dengan bala bencana;
  2. Bahwa dalam tahun 1320 Hijriyah, Aceh akan dikalahkan oleh kerajaan BA yang datang dari pihak Barat;
  3. Bahwa beberapa lama kemudian (lebih kurang) 45 musim kerajaan BA dikalahkan oleh kerajaan JIM yang datang ia dari matahari terbit;
  4. Bahwa lebih kurang empat musim menguasai Aceh oleh kerajaan JIM, tiba-tiba ia keluar dengan sekelip mata karena ia dikalahkan oleh Peuraja Ajam, Peuraja Gajah, Peuraja Cagee, Peuraja Singa, dan Peuraja sebagainya;
  5. Setelah kerajaan JIM keluar, maka Nanggroe Aceh dan negeri dibawah mata angin lainnya atas usaha isi negeri itu akan berdiri satu kerajaan yang menaklukkan nanggroe Aceh dan negeri dibawah angin lainnya bernama kerajaan itu berawal dengan huruf Alif dan berakhir dengan huruf Jim;
  6. Kerajaan itu akan berdiri sampai kuat, tetapi negeri itu penuh dengan huru hara dan banyak pertumpahan darah. Rakyat banyak melakukan kemudharatan dan kehidupan mereka susah, perdagangan mahal, pakaian dan makanan mahal, yang pandai tutup mulut, orang besar banyak dusta, semua rakyat berpaling muka dari pembesar-pembesar itu, perampasan terjadi disetipa simpang, tidak bersenjata dan banyak orang dimasa itu sangat suka merah dan kuning dengan menanti yang tidak mengaku ALLAh dan bermusuhan dengan agama lain yang ada di bumi;
  7. Bahwa waktu itu umat banyak tersesat karena kurang ilmu, kurang amal, lemah iman dan banyak dosa. Ketika itu banyak umat islam meninggalkan mazhab yang empat dan membuat mazhab lima dan itulah itulah tanda huru hara serta kutuk dan bala;
  8. Manusia pada masa itu banyak membuang adat istiadat sendiri dan memakai adat istiadat orang lain. Pada masa itulah manusia banyak meninggalkan Syariat Nabi Muhammad Shallahu’alaihissalam, san mengakafirkan ‘Itikad Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Pada waktu itulah orang negeri banyak mengikuti huruf enam dan ada yang suka kepada huruf bergaris Fa, kaf, atau sama dengan Kaf, Mim, Jim, Nun, dan Sin;
  9. Banhwa nanti akan datang pada suatu suatu masa rakyat akan bangkit dengan penuh amarahnya seprti api membara, bermakusd mebela negeri dan bermkasud hendak melepaskan diri dari kuning dan merah, dan sebagainya. Akan tetapi kelakuannya bermacam-macam ragam dan pada akhirnya yang memindahkan kuning dan merah dialah yang menang, yakni golongan yang tidak suka kepada pekerjaan atau perbuatan yang salah serta beridirilah agama menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang bermazhab dengan mazhab dari mazhab yang empat. Nanggroe mana, dmaai, adail, makmur seprti dahulu kala, yakni akan menang orang-rang yang beriman;
  10. Pada tahun 1440 Hijriyah negeri Aceh akan di kuasai oleh kerajaan Ajam (rakyat) yang dipimpin oleh pemimpin yang timbul dari rakyat yang berdarah pemimpin ade. Manusia pada waktu itu kuat agamanya, kuat imamnya. Bidang ibadah dan pengajian di dayah-dayah dangat ramai dari orang menuntut ilmu, tapi manusia pada waktu itu banyak yang takut, naik orang biasa, teungku-teungku, teungku-teungku dayah, orang mengaji, teungku-teungku di kampung-kampung sangat takut kepada penyakit yang tidak dapat dikesan, periksa dengan alat medis. Penyakit itu dianya, tenun atau sihir, karena banyak manusia kala itu juga menuntut dan mengamalkan ilmu-ilmu sihir atau ilmu hitam. Kala itu, masa datangnya pemimpin ade yang menjalankanadat dan hukom. Sampai negeri aman, damai, adil dan makmur, sejahtera seperti dahulu kala (akan berdiri kembali Kesultanan Aceh Serambi Mekkah dan Aman).


Demikianlah 10 ramalan penting yang harus kita pelajari dari perkataan Ulama besar Aceh di masa kekuasaan Sultan Maliku Adil Iskandar Muda yang termaktub dalam kitab Mandiyatul Badiyah Tgk Syech Abdul Rauf Syiah Kuala Al Singkily. Dikeluarkan dan disusun kembali oleh Tgk Syamsuddin Yahya.

Ditulis kembali dari referensi yang dikutip dari media @Ikhwanadjehsumatra

No comments:
Write komentar

Tinggalkan Komentar!