Tuesday, February 18, 2020

Asal Usul Penamaan Simeulue



SIMEULUE awalnya dinamakan dengan Pulo U (Pulau Kelapa). Hal tersebut disebabkan banyaknya pohon kelapa di daerah tersebut. Tidak banyak catatan sejarah mengenai asal usul penamaan Simeulue. Namun berdasarkan buku Budaya Aceh yang diterbitkan oleh Pemerintah Aceh tahun 2009 menceritakan Simuleu berasal dari nama seorang gadis yang diculik.
Buku ini ditulis oleh Abdul Rani Usman, Asli Kesuma, Azhar Munthasir, Badruzzaman Ismail, HS Soetardji M, LK Ara, Nurdin AR, Raihan Putry Ali Muhammad, dan Yusri Yusuf.
Dalam buku tersebut diceritakan, pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Tsani, berdasarkan dongeng yang ada, terjadi penculikan anak-anak dalam jumlah yang banyak. Salah satu penculik tersebut bernama Sonsangbulu. Dia terkenal dengan sebutan Inolafu.
Inolafu mencari mangsanya di sekitar Teluk Simeulue (bunga melur). Dalam aksinya dia berhasil menculik seorang puteri yang sangat cantik bernama Simeulue. Kecantikan puteri ini sangat terkenal sehingga dia diserahkan kepada sultan dan ditempatkan di keraton. Simeulue kemudian diislamkan. Sementara pulau asalnya diganti namanya menjadi Simeulue.
Pada periode sebelum masuknya Islam, Pulau Simeulue dibagi dalam lima daerah yang disebut Banno. Banno adalah daerah atau kawasan tempat penduduk yang dipimpin oleh masing-masing kepala suku. Kelima Banno tersebut yaitu Banno Teupah, Siemeulue, Lekon, Along, dan Banno.
Setelah Islam masuk, Simeulue kemudian tunduk kepada Kerajaan Aceh Darussalam. Pada masa itu, Sultan Aceh mengutus seorang ulama untuk mengislamkan penduduk pulau ini. 
Di bawah pemerintahan Kerajaan Aceh Darussalam, kemudian pulau ini dibagi menjadi lima kerajaan kecil yang dipimpin oleh masing-masing seorang raja. Kelima kerajaan tersebut adalah Teupah, Kerajaan Simeulue, Kerajaan Along, Kerajaan Lekon, dan Kerajaan Sigulai.  
Sementara pada masa Belanda, Pulau Simeulue masuk dalam bagian afdelling wetkust van Aceh, yang popular dengan sebutan Onder afdeling Simeulue. Daerah ini dipimpin oleh seorang Controleur dan dibagi menjadi lima landschap. Kelima landschap tersebut adalah Sinabang yang ibukotanya Sinabang, Simeulue beribukota Pulau Aie, Salang beribukota Nasrehe, Lekon beribukota Lekon, dan Sigulai beribukota Lamamek. 
Saat Jepang masuk pada 1942, Pulau Simeulue juga menjadi incaran pasukan Dai Nippon. Tidak ada perubahan selama Jepang menancapkan kakinya di sana. Mereka hanya mengganti landschap dengan son dan dikepalai oleh seorang Suntyoo.
Pada masa Indonesia merdeka, 17 Agustus 1945, Simeulue berubah menjadi kewedanaan yang dipimpin oleh seorang wedana dan berkedudukan di Sinabang. Kewedanaan Simeulue saat itu berada di bawah binaan Bupati Aceh Barat. Saat itu, pemerintah juga merampingkan lima wilayah landschap menjadi empat kenegerian. Istilah kenegerian ini kemudian berganti menjadi kecamatan.
Setidaknya ada tiga kecamatan yang menaungi wilayah Simeulue saat itu. Keempat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Simeulue timur (bekas Teupah son) dengan ibukotanya Kampung Aie, Kecamatan Simeulue Barat dengan ibukotanya Sibigo, Kecamatan Teupah Selatan dengan ibukotanya Labuhan Bajou, dan Kecamatan Salang dengan ibukotanya Nasrehe. Saat ini, Simeulue berubah menjadi daerah kabupaten dengan ibukotanya tetap berada di Sinabang. 
Masih menurut buku Budaya Aceh, asal usul etnik Simeulue diperkirakan datang dari daratan Sumatera. Ada dua rombongan yang tergolong sebagai pendatang pertama ke pulau tersebut. Pertama, rombongan yang dipimpin oleh Lasenga, menempati daerah Teupah, Simeulue Tengah dan mereka dinamakan orang Lasali. Kedua, rombongan yang dipimpin oleh Lamborek, yang menempati daratan Salang, Sigulai (Simeulue Barat), dan Leukon. Mereka kemudian dipanggil dengan sebutang orang Lafung Lasal. 
Rombongan selanjutnya datang orang Bugis. Pendatang baru ini kemudian menempati Simeulue Barat dan Simeulue Tengah. Di Simeulue Barat mereka dinamakan orang Lanteng, dan Simeulue Tengah disebut orang Chabu. 
Pendatang selanjutnya berasal dari Aceh dan Pedir. Mereka kemudian dikenal dengan sebutan suku dagang.[]

Artikel ini telah tayang di Poltarsatu.com dengan judul Asal Mula Penamaan Simeulue http://portalsatu.com/read/kanal/asal-mula-penamaan-simeulue-1272

No comments:
Write komentar

Tinggalkan Komentar!