Tuesday, March 26, 2019

Rilis Kisah Haji Adnan PMTOH, Budaya Seni Yang Telah Padam Belum Ada Gantinya

Negeri Seribu Satu Hikayat, Sebutan Untuk “Si Aceh” Apakah Masih Seperi Dulu?

Katakanlah di wilayah Asia Barat ada sebuah negeri dengan sebutan “Negeri Seribu Satu Malam”, lantas di Aceh sangat cocok juga disebut dengan “Negeri Seirbu Satu Hikayat”. Nama ini buka pula menghilangkan dengan nama aau gelaran yang telah ada seperti Serambi Mekah, Negeri Iskandar Muda, Tanah Rencong, Daerah Mdodal, Negeri Syariat Islam atau nama gelaran lainnya.

Tgk. H. Adnan PMTOH
Adaapa dengan nama gelar “Seribu Satu Hikayat”? Setelah dikaji sangat cocok jika dikaitka dengan kisah-kisah atau gejolak yang pernah terjadi di Aceh, baik itu berupa tawa, canda, suka, duka, sengsara, maupun kisah kebahagian akan kejayaan Iskandar Muda yang selalu dikenang si Umue masa. Perlu diketahui juga dengan kisah-kisah tersebut juga bukan dianggap dongeng, akan tetapi juga dapat dianggap sebuah hikayat. Disebab itula Aceh orang juga menyebutnya sebagai “Negeri Seribu Satu Hikayat”.



Masih Ingatkah Anda Dengan Nama Haji Adnan PMTOH yang Telah Mendunia?


Ya Adnan dilahirkan di salah satu kecamatan di Aceh Selatan yaitu Meukek, tepatnya pada bulan Desember 1931. Nama PMTOH itu bukan dari satu judul hikayat beliau, PMTOH ini dapat dikatakan juga sebagai satu jenis irama Hikayat. Kenapa dengan PMTOH juga dan apa itu? PMTOH adalah nama sebuah bus penumang lintas Sumatera, karena keunikan dengan corong klakson bus ini yang ada sebelah kanan bagian depan bus, maka sang Adanan mengambil irama hikayatnya disitu.

Karena sudah menjadi tabi’at atau kebiasaan dengan irama klakson bus PMTOH, maka Teungku Haji Adnan ketika itu, maka diberi lah gelar P-M-T-O-H di akhir nama beliau. Seperti yang diketahui juga PMTOH itu adalah nama sebuah Bus Aceh via Medan, yang merupakan juga satu Perusahaan Motor Transfort Onderneming Hasan (P-M-T-O-H).

Agus Nur Amal, merupakan salah satu orang kepercayaan Adnan mengisahkan, Adnan selain membawa hikayat juga sambil menjual obat. Selain itu Adnan diketika berkeliling dengan hikayat, beliau juga menggunakan Bus PMTOH dalam perjalanan. Yang notabesnya bus tersebut pada samping-kanan ada terompet klakson, konon sih katanya ya, klkson bus ini selalu berbunyi ketika melewati setiap gampong di Aceh. Sebab sang sopir suka iseng membunyikan terompet tersebut.

Bus PMTOH (tribunnews)
Uniknya, Adnan dapat membunyikan atau meniru suara terompet klason bus PMTOH dengan memncet hidunya. Karena sudah kebiasaan suara ini sering Adnan peragakan dalam hikayatnya.Ya, begitulah asal muasal nama Haji Adanan PMTOH di ambil, dari nama sebuah jasa angkutan penumpang lintas Sumatera yang awal beroperasi pada tahun 70_an ini.

Dikisahkanlah awal karir Adnan itu berawal pada tahun 1956 pada sebuah pasar malam. Di awal karir, beilau pernah di undang oleh Panglima Kodam Iskandar Muda pada acara hari ulang tahun RI, karean sang Panglima sangat penasaran dengan hikayat Adnan. Pada 1968, Adnan juga pernah.

Karena keahlian beliau dalam menyampaikan hikayat Aceh dan merupakan ciri khas keunikan sendiri bagi orang Aceh pada masa itu. Tak perlu banyak waktu seni hikayat Adnan ini capat menyebar dan dikenal orang baik itu dalam kalangan orang yang berjualan di pasar malam maupun pada tempat hajatan orang. Karena keunikan dan khas Adnan ini ketika membawakan Hikayat aceh ini, menjadikan nilai hikayat biasa hanya di ucapkan dengan bawaan musik khas Aceh maka ketika masa itu berubah nilai dan mamfaat menjadi sebuah hikayat yang mempunyai alur cerita yang hidup serta punya alur plot yang sangat jelas. Kehalian inilah yang menghidupkan tokoh laku dan ke pada keahlian berpantun dan juga dapat dikuatkan dengan keahlian Adnan ketika memainkan alat musik.

Jhon C. Sagers seorang profesor Arkeolog asal Amerika pernah memberi julukan ke Adnan sebagai seorang Trobadur Aceh pada tahun 1968. Trobadul sendiri berasal dari kata Trou-ba-dour, kata ini diambil dalam suku kata Inggris yang berarti “Penyanyi Keliling”. Karena sering berpindah tempat ketika memperagakan keahlianya dalam melantunkan hikayat dan sambil berkeliling dari pasa ke pasar, erta dari hajatan ke hajatan lainnya, maka Haji Adnan PMTOH diberikan julukan Toubador Aceh oleh Profesor Akeolog Amerika Jhon C. Sagers. Hal ihwal pernyataan Jhon C. Sagers juga mendapatkan aggukan dari Agus Nur Amar. Awal dari ketertarikan Agus pada Adnan pas ketika ia lulus dari Akdemi Teater di Intitut Kesenian Jakarta pada tahun 1991.


Selama satu tahun lebih Agus mengikuti Haji Adnan, menjadi ia seorang pesuruh baik itu untuk membeli bahan baku untuk membuat ramuan khusus obat herbal. Banyak hal yang di dapati Agus ketika magangnya bersama Haji Adnan. Ketika akhir magangnya, Agus memberi usulan pada Dewan Festival Istqlal supaya ksenia teater logat Aceh ini dapat ruang untuk dipentaskan di Fetival istiqlal tahun 1991 di Jakarta.


Menurut cerita Agus sendiri, awalnya ia pernah belajar mendongeng dari Adnan, hampir satu tahun, ia belajar banyak dari tat cara dongeng yang baik. Setelah itu ia mulai memperagakan dongennya di Aceh. Kendati pun demikian usaha tak mengkhianati hasil, akhir Agus sering di undang ke banyak tempat di luar Aceh bahkan ada di luar negeri.

Karena sering melihat pentas Adnan, Agus pun hampir dapat menirukan semua gaya kocak pertnjukan Adnan, tapi katanya proses tak mudah, Cuma yang dapat ia peragakan seperti meniru penuturan bawaan hikayat yang ia ubah dari odel vokalisasi etnis dengan menggunakan bahasa Aceh ia ganti dengan model vokalisasi dengan bahasa indonesia serta setingan property biasa dengan isi boneka atau pistolan, kendati pu juga baju para tokoh cerita dapat berubah rupa menjadi kantong kresek dan gayung plastik, serta satu khas Aceh.


Kisah cerita hikayat  Aceh itu penuh dengan sejarah Aceh, yang di identik dengan backgrond sosial dan budaya lokal yang direkontruksikan ulang oleh Agus hingga manjadilah sebuah cerita yang sangat modern dari pola sosial rakyat zaman now. Walaupun begitu identitas tokoh legenda Aceh tidak dihilangkan dari cerita hikayatnya. Agus mengatakan, karena melihat dirinya dengan Haji Adnan dalam wilayah kerja pertunjukan, oleh sebab itu ia mengambil kepastian untuk berteater keliling di wilayah kota Jakarta. Hasilnya dirinya mendapat banyak gaya dari pengalamannyamenjadi tukang pendongeng keliling di kota besar dari bekal ilmu tradisional dan ditambah metode medern dalam sebuah penampilan.

No comments:
Write komentar

Tinggalkan Komentar!