Rahmatullah di depan pintu perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
FOTO - Acehtrend.com
|
MARAUKE | Jiwa muda dan kecintaannya kepada Indonesia, telah mengantarkan Rahmatullah (23) ke Merauke, Papua. Pria muda asal Aceh ini menginjakkan ban sepeda motornya di ujung timur Indonesia itu pada 13 Mei 2019.
kepada aceHTrend, Senin (27/5/2019) Rahmat melalui email bercerita bahwa ia berangkat dari Banda Aceh pada tanggal 25 Agustus 2018. Perjalanan touringnya menuju Nol KM Indonesia bagian timur ditempuhnya dengan sepeda motor Mio Soul 113 cc.
Menurut data Toponavi.Com, jarak antara Banda Aceh-Merauke adalah 5073 km atau 3043.8 mil. Untuk mengatasi jarak ini dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km / jam membutuhkan — 63.4 jam atau 3804.8 menit.
Rahmatullah memberikan hormat kepada Garuda Pancasila yang dipasang di puncak Tugu Nol KM Merauke.
FOTO - Acehtrend.com
|
Rahmat juga bercerita secara singkat bahwa untuk mencapai Merauke, ia menumpang pesawat Hercules milik TNI AU Lanud Silas Papare yang terbang dari Jayapura menuju Merauke. Ia tiba di Jayapura pada 12 Mei 2019. Setelah istirahat sejenak, kemudian melanjutkan perjalanan ke Meurauke.
Tiba di sana, ia segera menuju Tugu Nol KM Merauke yang berjarak sekitar 90 km dari Kota Merauke. Tugu ini berada di perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini (New Guinea), tepatnya di Distrik Sota.
Dikutip dari Wikipedia, Sota merupakan garis terdepan NKRI yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Sota merupakan distrik yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Merauke. Sota berjarak 80 Km dari Kabupaten Merauke, dapat ditempuh dengan waktu 1-2 jam perjalanan, dengan kondisi jalan yang cukup baik dan beraspal, di mana sepanjang jalan dari Merauke – Sota akan melewati Kampung Wasur dan Kawasan Taman Nasional Wasur.
Sota dikelilingi oleh Taman Nasional sehingga sebagian besar merupakan wilayah Distrik Sota berupa tutupan lahan hutan dan semak belukar. Adapun wilayah pemukiman merupakan sebagian kecil, yang terbagi menjadi 2 blok, di mana setiap jalur ada 6 jalur. Dengan pembagian penduduk yang jelas, di mana jalur untuk warga pribumi dengan warga pendatang dipisah.
“Terimakasih saya ucapkan buat seluruh bikers Indonesia baik roda dua maupun roda empat. Juga kepada seluruh masyarakat dan buat seluruh transportasi baik laut atau udara dan terimakasih banyak saya ucapkan buat semua yang sudah mensupport terus Perjalanan saya baik dalam segi semangat, dana, keringanan tranportasi, pengondisian dan lain-lain yang luar biasa untuk mendorong semangat saya sehingga tiba sampai ujung timur Indonesia Merauke, Papua,” tulis Rahmad.
Rahmat mengatakan bahwa Merauke bukanlah satu-satunya tempat yang ia tuju. Masih banyak propinsi lain di Indonesia yang ia jelajahi dengan sepeda motor maticnya.
Menuju Merauke, Rahmatullah menumpang kapal terbang Hercules milik TNI AU.
FOTO - Acehtrend.com
|
“Tapi Perjalanan saya tidak berakhir sampai di sini saja, masih ada 13 provinsi Indonesia yang belum saya jelajahi. Next route saya masih panjang untuk mengenal kota atau kabupaten dan provinsi Indonesia yang belum saya kunjungi,” katanya.
Note: Sayangnya, Rahmat tidak menulis tentang ragam pengalamannya kala berkunjung ke Merauke. Ia hanya melaporkan secara singkat seumpama kabar tentang sebuah pengumuman saja. Keterangan tambahan tentang jarak dan pengambaran suasana kota ditambahkan oleh editor dengan mengacu pada data yang ada. Semoga di catatan lainnya, rahmat bersedia menulis banyak hal tentang pengalamannya kala bertandang ke sebuah wilayah.
Artikel ini pernah tayang di Acehtrend.com, dengan judul "Kendarai Motor Matic, Penjelajah Asal Aceh Tiba di Nol Km Merauke"
No comments:
Write komentarTinggalkan Komentar!