Ide kretif mahasiswa Aceh tadi malam di halaman kantor
gubernur Aceh dalam aksi unjuk rasa menuntut pencabutan izin PT EMM, yang aksi
hari kedua, Rabu (10/4/2019) dimulai dari pagi hingga malam hari dan
dilanjutkan hari ini Kamis (11/4/2019).
Ide kreatif mahasiswa Aceh susunan paving block mirip bangunan candi |
Untuk menghilangkan rasa jenuh karena sang pemimpin selaku Ptl
gubernur tak kunjung datang, akhirnya adek-adek mahasiswa kita membongkar
susunan lantai paving block kantor gubernur Aceh, kemudian mereka menyusun
dengan seolah membuat kuburan Plt gubernur Aceh Nova Iriansyah yang dianggap
sudah tiada. Susunan ini sangat mirip dengan batu nisan di makam-makam kuno
pada zaman dulu yang berukhir bagaikan situs sejarah.
Sejarah peradaban Ide Kreatif Orang Aceh di Zaman Kuno
Pemikiran ide-ide orang Aceh memang sangat kreatif, semenja
masa-masa masih berjaya kesultanan Aceh, dan konon orang Aceh pun dikenal
sangat brilian dalam pemikiran ide membuat ukiran.
Adapun ide kreatif tersebut
mereka membentuknya dala berbagai seni, misalkan seperti batu nisan yang dengan
dengan pahatan batunya, bentuk Pinto Aceh yang terbuat dari emas kala itu,
Rencong Aceh, Brosss Pinto Aceh, Patham Dhoe, Culoek Oek bungong sunteng,
pawaon ringget, Ayeum geumbak, eunteukm, Kalung bieng meueh, manek keurwang,
kalung bungong naleueng dan lain sebagainya, dan pastinya semua itu terbuat
dari emas Aceh murni.
Konon, semua hiasan pernak pernik Aceh bahkan senjata itu
terbuat dari emas, sampai dengan penutup kemaluan anak keclil terbuat dari
bahan emas (capeng) serta paling dikenal dan membanggakan kala itu mata uang
Aceh resmi menggunakan coin emas murni.
Kenapa demikian?Tak perlu heran kala itu Aceh memang dikenal
wilayah pengahasil emas terbesar. Tersebutlah dalam sejarah pada masa inilah
Aceh bangkit dengan kejayaan dan kemakmuran gemilang kisaran abad 13 sampai
dengan abad 20 Masehi.
Dalam penelusaran etorika sejarah emas kali pertama orang
dari Persia wilayah itun meliputi
Perlak, katanya daerah ini emas terletak dalam bawah sungai. Selanjutanya ada
di Pasee seluruh dan aliran sungai di daerah ini mengandung biji emas yang
begtu menjanjikan. Ada juga penemuan Geumpang, Tangse, Aceh Tengah, Aceh Barat
(wialayah Tutut) dan juga didaerah Calang Aceh Jaya tepatnya di daerah Indra
Purwa.
Kala itu ada daerah kerajaan islam di aceh yang bergitu
termasyhur dengan penggunaan mata uang coin emas yakni kesultanan Aceh
Darussalam dan Pasee dan Dirham sebagai mata uangnya.
Kita jelahi lagi dengan topik judul artikel di atas, dengan
dasar kekecewaan berat adek-adek mahasiswa kita dalam aksi prote izin PT EMM
dalam naungan Kebijakan Pemerintah Aceh. Sangat disayangkan adalah mereka
berjuang sendiri dan para elit masih banyak yang berdiam diri dan mereka hanya
mahasiswa menyampaikan aspirasinya agar Plt Gubernur Aceh segera membatalkan
atau mencabut izin tambang emas di Nagan Raya. Sampai-sampai mereka
meninggalkan kegaitan harian mereka dan bermalam di halaman kantor gebernur
Aceh.
Pun demikian seperti yang kita bahas diatas tadi dalam
menghilangka kejenuhan dan suntuk mereka sempat timbul dengan ide-ide kreatif
dengan membuat makam, yang tak lain di tujukan ke Plt Gubernur yang dianggap
telah tiada. Uniknya susunan makam yang mereka buat dari bongkaran lantai
paving block sangat mirip dengan makam-makam kuno dan juga di identik dengan
bangunan tambang di Nagan Raya.
Sejak hari pertama unjuk rasa ada Selasa (9/4/2019) dan
sampai hari ini (11/4) semua elemen masyarakat dan sebagian tokoh pablik yang
berani bicara menanggapi respon positif dengan aksi unjuk rasa dalam protes
pambatalan izin PT EMM di Nagan Raya.
Dengan demikian, apa yang diperjuangkan oeh adek-adek
mahasiswa kita di Banda Aceh dan daerah laen yang iktu protes tak lain hanya
bertujuan sebagai wahan rasa tanggungjawab dalam melindungi hutan, kekayaan
bumi Aceh dan pencegahan pencemaran sungai dan banjir. Semoga kedepannya mereka
adalah calon-calon pemimpin Aceh yang handal sebagai generasi penerus masa
depan Aceh.
Berikut foto-fotonya:
No comments:
Write komentarTinggalkan Komentar!