TAPAKTUAN | Sebeuah video menunjukkan diduga ritual keagamaan oleh sekelompok orang di lokasi wisata Tapak Tuan Tapa menghebohkan warga Aceh Selatan, Selasa (6/8/2019).
Video itu mulai beredar luas sekitar pukul 15.00 WIB melalui media sosial dan pesan di jejaring sosial. Dalam video berdurasi 25 detik yang dilihat ANTEROACEH.com terlihat sejumlah wanita dan pria menggunakan baju kaos yang didominasi warna putih berlutut menghadap ke laut sambal menengadahkan tangan keatas.
Lihat video:
Para wanita dalam video itu terlihat menutup kepala menggunakan kain atau mirip jilbab.
Ketua Komunitas Wisata Tuan Tapa Mukchsin ST yang sempat berada di lokasi dan bertemu para wisatawan itu mengatakan jika kedatangan para tamu non muslim itu tidak difasilitasi oleh Komunitas Wisata Tuan Tapa.
“Komunitas wisata Tuantapa, tidak memfasilitasi mereka yang berkunjung ke Tapak Tuan Tapa. Kami akui kami hadir dan berphoto dilokasi untuk menghargai tamu sesama komunitas karena ditelpon oleh pihak yang memfasilitasi, setelah berphoto kami langsung turun ke kafe dibawah,” ungkap Muchsin.
Menurut Muchsin, wisatawan itu berasal dari Samosir, Sumatera Utara tergabung dalam Kominitas Wisata Rumahela.
“Ketika acara mereka (seperti dalam video) kami tidak ada lagi di lokasi,” terangnya.
Muchsin juga menyebut jika yang memfasilitasi rombongan tersebut merupakan pihak Partai Demokrat Aceh Selatan.
“Secara hukum dan adat komunitas wisata Tuantapa tidak bertanggungjawab atas semua kegiatan yang mereka lakukan di Aceh Selatan,” tegas Muchsin.
Sementara itu Ketua Partai Demokrat Aceh Selatan Teuku Bustami yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan kegiatan itu difasilitasi Rendri Kristian yang merupakan Sekjen partai Demokrat. Namun Bustami memastikan kegiatan itu tidak ada kaitannya dengan partai Demokrat.
“Tidak hubungannya dengan partai Demokrat namun hanya keluarga sekjen Demokrat Hinca Panjaitan. Mereka melakukan kunjungan wisata budaya dan didampingi oleh Demokrat karena kelurga Hinca Panjaitan,” ujar Bustami.
Ia mengatakan berdasarkan keterangan rombongan tersebut yang mereka lalukan di lokasi Tapak Tuan Tapa itu bukan ibadah malainkan bentuk rasa syukur kepada leluhur mereka karena sudah sampai berkunjung.
Bahkan, kata Bustami pasca kejadian itu pihak Polsek Tapaktuan dan Polres Aceh Selatan telah mendatangi kantor Demokrat untuk meminta klarifikasi.
“Dari Polres juga telah mendatangi kantor Demokrat untuk memintai klarifikasi sekarang masih berlangsung,” pungkas Teuku Bustami yang juga wakil Ketua DPRK Aceh Selatan.
Sumber; AnteroAceh
No comments:
Write komentarTinggalkan Komentar!