Tgk. Syafruddin Al-Yusufy
(Inisiator & Proklamator IKABAS)
Tgk Saf, atau oleh para alumni Dayah Babussadah lebih dikenal dengan panggilan Abuchek, beliau adalah Putra Sulung Abu (Tgk. H. Mhd. Daud Al-Yusufy) Pendiri Dayah Babussadah Gampong Teupin Gajah, kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan.
Sebagai anak tertua Abu, tentu beliau sangat banyak mewarisi sifat Abu, terutama dalam mengayomi bawahan yang ia pimpin. Beliau lahir di Desa Krueng Kalee, desa dimana Abu dan Nyak di lahirkan. Sebelum alm. Abu hijrah dan mendirikan Dayah di Teupin Gajah, Abu tinggal di Desa Krung Kalee, dan Abuchek lahir disana.
Alm Abu memberi namanya "Syafruddin, yang memiliki arti Musafir agama" karna saat Abuchek lahir, alm. Abu masih dalam musafir agama, yaitu masih menimba Ilmu di Dayah Blang Bladeh Bireun Aceh. Karna setelah menikahi Nyak, alm Abu Kembali menuntut Ilmu.
Abuchek kecil, menimba ilmu agama dasar pada ayahnya Alm. Abu. Setelah lama belajar pada Alm. Abu di Dayah Babussadah, Abu chek melanjutkan Pendidikan Ke Dayah Darussaadah Kotafajar, Kemudian beliau Melanjutkan Pendidikan ke Dayah MUDI Samalanga Aceh.
Setelah kembali dari Samalanga, Abucek pulang ke Aceh Selatan dan menetap di Dayah Raudhatul Muna Ujong Puloe Bakongan, Pimpinan Waled Marhaban Adnan (Waled Bakongan), Beliau memperdalam ilmu agama disana sembari menjadi dewan guru dan tangan kanan Waled Bakongan. Setelah sekian lama Abuchek di Bakongan, beliau kembali hijrah menuntut ilmu ke Dayah Raudhatul Maarif Cot Trueng.
Perjalanan Pendidikan:
1. Dayah Babussaadah Tp. Gajah
2. Dayah Darussaadah Kotafajar
3. Dayah MUDI Samalanga
4. Dayah Raudhatul Muna. Bakongan
5. Dayah Raudhatul Maarif Cot Trueng
Setelah kembali dari Dayah Cot Trueng, Abuchek menikah dengan seorang anak tokoh masyarakat setempat di Gampong kediamannya Gampong Teupin Gajah, kemudian Alm. Abu mempercayainya memimpin Dayah Putri Babussadah, dan beliau menetap di kompleks Asrama Putri.
Pada Masa Irwandi Yusuf gubernur Aceh periode pertama, pemerintah Aceh membuka Dayah Perbatasan Minhajussalam, Kotamadya Subulussalam, dan mempercainya sebagai pimpinan Dayah tersebut. Dayah perbatasan merupakan Dayah yang membentengi Aceh dari Kristenisasi dan ajaran sesat. dan beliau menetap di sana sampai sekarang.
Inisiator dan Proklamator IKABAS.
Tahun 2007 Abuchek (Tgk. Syafruddin Al-Yusufy) menginisiasi terbentuk nya wadah Silaturahmi Alumni Dayah Babussadah, gagasan ini terlintas padanya atas keprihatinan melihat hubungan Dayah dan Alumni, Komplik Aceh yang berkepanjangan membuat Alumni jarang berkunjung ke Dayah karna faktor keamanan, pada hal Dayah sudah melahirkan ribuan alumni, bahkan sampai keluar negeri ada alumni Dayah Babussadah.
Tujuan lain, agar alumni merasa ada ikatan batin dengan Dayah, terutama dalam menjaga ruhaniah keilmuan yang ada, karna Abuchek sadar, terkadang banyak alumni belum sempat alim di Dayah, bahkan ada alumni yg tidak sampai satu tahun di Dayah sudah berhenti mengaji.
Untuk itu IKABAS dapat menjembatani kembali alumni yang ada, sebagai wadah konsultasi agama, tempat bertanya atas masalah ditengah masyarakat, dengan tujuan mengadakan pengajian bulanan, dan menggangkat isue yang berkembang di tengah umat.
Banyak tujuan lain atas terbentuknya wadah Alumni ini, karna itu beliau menginisiasi terbentuk IKABAS, dengan langkah mengundang beberapa alumni senior dan para alumni yang ada disekitarnya.
Rapat perdana dilakukan di kediaman beliau, di kompleks Asrama Putri Dayah Babussadah, tepanya tahun 2007, tiga tahun setelah damai Komplik Aceh, beliau meresmikan Ikatan Alumni Dayah Babussadah yang kemudian disingkat menjadi IKABAS.
Setelah di Proklamator IKABAS, para alumni menobatkannya sebagai ketua Pembina IKABAS, sampai hari beliau menjabat sebagai Ketua Pembina, insyaallah sampai akan datang beliau tetap eksis membina IKABAS dan para Alumni, karna beliau merupakan pengganti Alm. Abu sebagai ayah rohani baginkita semua. *(AY)
*Oleh Ayah Ilham
No comments:
Write komentarTinggalkan Komentar!